Memahami Permainan Catur dalam Kasus Tanah Dago
Bismillah Alhamdulillah
Bersama Ini Kami Muhammad Basuki Yaman menjelaskan dan dan mengajukan Permohonan
Bahwa Memahami Permainan Catur dalam Kasus Tanah Dago adalah Penting
Bahwa telah Kami sampaikan dalam kasus sengketa tanah Dago
Bahwa Warga Negara Indonesia dan Negara di rugi kan 100 miliar hingga 1 Tiliun Rupiah
Bahwa Mentri ATR BPN mengemukakan Bahwa telah ( dan atau hendak ) menyelamatkan 3,6 Tiliun Rupiah .
Bahwa Memahami Permainan Catur dalam Kasus Tanah Dago .
Bahwa tiba lah langkah pion melakukan skak pada raja .
Bahwa kemudian Raja memakan pion tersebut .
Bahwa Heri hermawan dkk hanya lah pion . ketika pion itu melakukan skak , dan terbuka lah posisi gajah sejajar benteng, sehingga dia memakan . Maka di makan lah benteng pertama oleh gajah . Kemudian akan memaksa dua pilihan rumit hendak menyerahkan benteng kedua atau menyerahkan kuda untuk dimakan gajah selanjutnya . Dari sini kita sedikit banyak memahami ada baiknya pion tidak lebih dulu di makan .
Dalam permainan catur ada hal wajar bila motif tersembunyi diperkenankan untuk tidak di sampaikan , Namun dalam Hukum dan atau ber pemerintahaan keterbukaan adalah perlu.
Berikut kami sedikit menjelaskan Bahwa Penggugat menggugat objek seluas 6,3 ha dengan alas hak barat Eigendome Verponding ( tergugat pun sama menghadapinya dengan alas hak Barat yang juga bertentangan dengan laporan BPN Bandung , Baca Putusan Pengadilan Negeri hal 80 hingga 89 ) . Bahwa Selain itu tergugat pun menggunakan alas hak yang tidak jelas yaitu Objek 15.000 meter . ( Baca Bab alat Bukti Tergugat utama nomor 27 pada putusan Pengadilan Negeri Hal 71 hingga 75 ) .
Bahwa pada berkas Rt rw 02 Dago Elos dan rt rw 01 Kampung Cirapuhan tahun 1999 ada objek lapangan bola 7.000 meter .
Bahwa Pada tahun sebelum nya , pada tahun 1997 ada berkas rt rw 02 Dago Elos menjelaskan objek seluas 5.940 meter untuk 57 Penggarap warga rt rw 02 Dago Elos . Bahwa keterangan lurah Dago total luas 1.000 meter untuk 100 penggarap . Artinya objek 15.000 meter itu tak jelas . dan objek lapangan bola sekitar 7.000 meter ada dalam ketidak jelasan . Namun siasat licik di lakukan , cara menduduki nya dengan mengalihkan pada pihak ketiga dan atau melakukan chaos , penimbun dengan galian pondasi hotel Wirton Dago tahun 2008 / 2009 . Kemudian mengubahnya jadi Tempat sampah dari pindahan tempat lain yaitu dari depan dago resort Kabupaten Bandung . Dan Berlangsung hingga sekarang 2025 ( yang berdampak beberapa musibah di tebing ) .
Bahwa ada semacam pertanyaan penting bagaimana bisa gajah memakan benteng ketika ada mentri di samping nya . Mentri pihak ini pun ada , Dan itu Bintang Dua salah satunya . Dan dikenal salah satu teman nya adalah pihak yang pernah Menjadi Presiden Republik Indonesia . Inilah kenapa kami jelaskan melalui suatu perumpamaan .
Komentar
Posting Komentar