foto







*Sejarah singkat oleh Muhammad Basuki
Yaman:*
-
*1850–1870: Awal mula masyarakat adat menetap di panyeupuhan . *besi tempah /
petani / pekebun/ahli yang bisa pake alat besi
-
1800 larangan jualan keliling di kota Besar Bandung . ( dago bawah )
-
1880 an orang panyeupuhan ikut proyek rel kereta
-
1880 an batas jualan tempat menunggu na dago an sekitar simpang ( dago atas)
-
1890 knil masuk cimahi
-
1900 kolonial melanggar aturan ( mereka naik ) ke dago atas .
-
1900 an kolonial merencanakan komplek militer
-
1910 an orang panyeupuhan ikut proyek militer gua belanda .
-
1910 an 1911/1918/1923 kolonial menyuap kolonial dan knil untuk menggusur orang
panyeupuhan .
-
bikin ev 3740, ev 3741 , 3742 dan 6467
-
1920 orang panyeupuhan ke seberang terminal dan ke tjirapuhan.
-
1920 orang kampung cirapuhan ikut proyek jalan dago , dago weg , dago straat ,
dago street , dago atas , jl H juanda
-
1920 1923 orang kampung cirapuhan ikut proyek pembangkit listrik tenaga air
plta bengkok
-
1920 an 1930 pabrik tegel kolonial dari pmi ke kantor pos dago
-
1942 jepang menduduki komplek militer gua belanda.
-
1942 orang kampung cirapuhan ikut proyek gua jepang .
-
pabrik tegel batako tutup
-
1945 Indonesia merdeka
-
1948 tjetje menjadi kepala desa tjoblong. Rukun keluarga 01 soewondo
-
*1950*: Diakui sebagai masyarakat adat RK 01 dan RK 02 ( masa sebelum RW )
-
*Pasca 1950*: Muncul konflik dengan masyarakat adat, masuknya pendatang
-
juanta menjadi besan eyong mardasik
-
*1960*: Pendatang mulai bekerja di sektor penggalian pasir.
-
*1970*: Sektor sampah, barang bekas, dan transportasi mulai berkembang.
-
*1980*: Pendatang aktif di sektor usaha, sampah, dan transportasi. Identitas
“warga Dago Elos” mulai terbentuk.
-
*1989*: Muncul Pasar Inpres sebagai pusat usaha.
-
*2000-an*: Pasar Subuh di Terminal Dago menjadi bagian penting ekonomi warga.












Komentar
Posting Komentar