Berita Tentang Perjuangan warga Kampung Cirapuhan
Berita Tentang Perjuangan warga Kampung Cirapuhan
Warga Sebut Ada Campur Tangan Mafia dalam Sengeketa Tanah Dago Elos, Siapapun yang Menang Warga Tetap Tertindas

"Apa yang terjadi dalam kasus sengketa pertanahan di daerah Dago, kami yakin hal tersebut adalah skenario mafia pertanahan dengan cara saling gugat," kata perwakilan warga Cirapuhan, Muhammad B Yaman (46) saat ditemui ayobandung.com, Kamis 19 Januari 2024.
"Jadi siapapun yang menang, kami tetap celaka, tetap rugi, tetap tanah kita bakal diserobot," imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun oleh Yaman, sudah ada kesepakatan antara pihak Warga Dago Elos yang di wakili oleh keluarga Asep Ma'mun dan pihak Keluarga Muller. Sehingga,
"Bilamana Muller menang seperti saat ini mafia tanah ini mendapatkan 6 hektare tanah. Jadi kalau misal Muller menang dapat 6 hektare sementara Asep Ma'mun menang mendapatkan tanah sekitar 1 hektare," jelasnya.
Yaman mendesak pemerintah membentuk tim independen untuk membongkar persoalan sengketa tanah Dago Elos. Tanpa tim independen, warga Dago Elos maupun Cirapuhan akan mengalami kerugian dan akan terusir dari tanah kelahiran.
Yaman mengaku telah menempuh banyak cara seperti bersurat ke Mabes Polri, BPN, Pemkot Bandung, hingga berbagai tingkat DPR.
"Kita berharap pemerintah mau mengirimkan tim independen untuk melihat apa yang terjadi, masalahnya kita dirugikan. Baik itu Muller menang atau Asep Ma'mun Cs menang itu juga kita yang dirugikan," pungkasnya.
Sumarni (49) melontarkan hal senada. Dia mendesak pemerintah untuk tidak tutup mata terhadap persoalan sengketa tanah Dago Elos.
"Dago Elos menang atau kalah kita tetap tertindas, kita pengen segera terungkap, minta perhatian dari pemerintah, segera selesai," katanya.
Diduga Ada Skenario Mafia Tanah, Warga Minta Pemerintah Segera Bentuk Tim Independen Selediki Masalah Dago Elos Bandung

SINAR JABAR - Sejumlah warga di RT 7 RW 1, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung menduga adanya praktek mafia tanah di wilayahnya yakni Dago Elos.
Salah seorang warga yang menjadi juru bicaranya, Muhammad Yaman (46) menyampaikan, apa yang selama ini terjadi kasus sengketa pertanahan di wilayah Dago Elos, dia meyakini adanya skenario mafia pertanahan dengan cara saling menggugat.
"Di sinilah peranan si mafia itu melakukan penyerobotan lahan penipuan data tanah. Mereka mendapat dukungan pula dari luar Dago dengan mendapatkan hadiah ke para oknum itu, semisal diberikannya sertifikat tanah atas namanya," kata Yaman saat ditemui di Jalan Cirapuhan, Dago, Kota Bandung Jawa Barat Jumat 18 Januari 2024.
Baca Juga:Berkomitmen Kejar Target Net Zero Emission, ini Langkah dari Prabowo Gibran
Baca Juga:BEM STAI DR KH EZ Muttaqien Purwakarta Galang Donasi Bencana Alam Longsor Gunung Anaga
Pihaknya pun berharap, pemerintah mau mengirimkan tim independent untuk melihat apa yang terjadi di sana. Pasalnya, kata dia, wargalah yang menjadi pihak yang dirugikan baik oleh keluarga Muller jika menang maupun para mafia cs yang menang.
"Sementara mereka justru bekerjasama. Jika pihak mafia menang, maka mereka mendapat lahan sekitar 1 hektar, tapi jika Muller yang menang maka mafia ini mendapat lahan 6 hektar,"katanya.
Dia memohon kepada pemerintah supaya dapat membentuk tim independent. Apalagi, pihaknya sempat mencoba mendatangi dan mengadu ke Mabes Polri dan Polda Jabar, tetapi mendapat penolakan.
Baca Juga:Hoaks Meningkat Jelang Pemilu, Menkominfo Minta Anak Muda Bijak Memilih Informasi dan Pemimpin
Baca Juga:Polres Subang Amankan Seorang Pemuda yang Edarkan Obat Sediaan Farmasi Tanpa Izin
"Kami juga sudah kirimi surat ke beberapa pihak, seperti wali kota, DPRD, gubernur, sampai DPR RI dan BPN pusat, karena kami yakin adanya saling gugat selama ini skenario mafia tanah," katanya.
Hal senada diungkap warga lainnya, Sumarni. Dia berharap pemerintah bisa membuka seterang - benderang kasus Dago Elos ini.
Diduga Ada Skenario Mafia Tanah, Warga Minta Pemerintah Segera Bentuk Tim Independen Selediki Masalah Dago Elos Bandung

Dia pun menyadari siapa pun yang menang tentunya akan berdampak kepada warga yang ada di sana.
Baca Juga:Longsor Gunung Anaga, Pemkab Purwakarta Bakal Tingkatkan Status Jadi Tanggap Darurat Bencana
"Ya kami mah hanya ingin pemerintah bentuk tim khusus (independent) selidiki ini sampai ke mafia tanahnya di wilayah Dago Elos,"kata Sumarni. (Mugni)
Warga Minta Pemerintah Bentuk Tim Independen Urusi Sengketa Dago Elos, Diduga Ada Mafia Tanah
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah warga di RT 7 RW 1, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung menduga adanya praktek mafia tanah di wilayahnya sampai mencuat kasus yang sempat ramai, yakni Dago Elos.
Salah seorang warga yang menjadi juru bicaranya, Muhammad Yaman (46) menyebut apa yang selama ini terjadi kasus sengketa pertanahan di wilayah Dago Elos, dia meyakini adanya skenario mafia tanah dengan cara saling menggugat.
"Di sinilah peranan si mafia itu melakukan penyerobotan lahan penipuan data tanah. Mereka mendapat dukungan pula dari luar Dago dengan mendapatkan hadiah ke para oknum itu, semisal diberikannya sertifikat atasnamanya," ujarnya ditemui di Jalan Cirapuhan, Dago, Jumat (18/1/2024).
Yaman berharap pemerintah mau mengirimkan tim independent untuk melihat apa yang terjadi di sana.
Pasalnya, kata Yaman, wargalah yang menjadi pihak yang dirugikan baik oleh keluarga Muller jika menang maupun para mafia tanah cs yang menang.
Baca juga: Polemik Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Pihak Pemenang PK di Mahkamah Agung Angkat Bicara
"Sementara mereka justru bekerjasama. Jika pihak mafia menang, maka mereka mendapat lahan sekitar 1 hektar, tapi jika Muller yang menang maka mafia ini mendapat lahan 6 hektare," ujar Yaman.
Dia memohon kepada pemerintah supaya dapat membentuk tim independent.
Apalagi, katanya, mereka sempat mencoba mendatangi dan mengadu ke Mabes Polri dan Polda Jabar, tetapi mendapat penolakan.
"Kami juga sudah kirimi surat ke beberapa pihak, seperti wali kota, DPRD, gubernur, sampai DPR RI dan BPN pusat, karena kami yakin adanya saling gugat selama ini skenario mafia tanah," ucap Yaman.
Hal senada diungkap warga lainnya, Sumarni.

Dia berharap pemerintah bisa membuka seterang benderangnya kasus Dago Elos ini.
Dia pun menyadari siapa pun yang menang tentunya akan berdampak kepada warga yang ada di sana.
Baca juga: Bogor dan Dago Jadi Daerah Paling Banyak Praktik Mafia Tanah, Polda Jabar Ungkap 16 Kasus pada 2023
"Ya kami mah hanya ingin pemerintah bentuk tim khusus (independen) selidiki ini sampai ke mafia tanahnya di wilayah Dago Elos," ucap Sumarni. (*)
Silakan baca artikel Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga Minta Pemerintah Bentuk Tim Independen Urusi Sengketa Dago Elos, Diduga Ada Mafia Tanah, https://jabar.tribunnews.com/2024/01/19/warga-minta-pemerintah-bentuk-tim-independen-urusi-sengketa-dago-elos-diduga-ada-mafia-tanah.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
Komentar
Posting Komentar